Mengawali Tahun Ajaran 2023/2024, Madrasah Fattah Hasyim mengadakan 3 Agenda sekaligus yaitu Test Masuk Siswa Baru, Daftar Ulang dan Pemberkasan Pendfataran Siswa, serta Pertemuan Wali Murid. Seluruh kegiatan tersebut dilaksanakan dalam 1 hari yakni pada tanggal 5 Juli 2023.
Test Masuk Siswa Baru diikuti oleh 384 Siswa yang terdiri dari 270 siswa Pendaftar MTs dan 114 Pendaftar setingkat MA. Semua siswa yang telah mengikuti test tersebut, langsung ditempatkan pada kelas sesuai dengan hasil test, jenjang pendidikan, dan program penjurusannya.
Wali Murid yang telah datang dari berbagai kota untuk mengantarkan putra-putrinya mengikuti test. Langsung bisa mengikuti agenda madrasah yaitu Pertemuan Wali Murid (Perwalim) Tahun Ajaran 2023/2024.
Dalam acara Perwalim Kepala Madrasah, H. Mohammad Idris menjelaskan sekilas tentang sejarah berdirinya Madrasah dan memaparkan disain kurikulum di Madrasah Fattah Hasyim yang hampir sama dengan Madrasah Mualimin akan tetapi bisa ditempuh dengan waktu yang singkat dengan tetap menjadikan pemahaman peserta didik sebagai prioritas.
Diantara prinsip kurikulum di Madrasah Fattah Hasyim adalah percepatan dan tidak ada pengulangan. Seperti contoh Mata Pelajaran Balaghah jika sudah diajarkan maka dituntaskan dan diharapkan siswa sudah menguasai sehingga tidak butuh pengulangan.
Beliau juga menceritakan tentang tamsil dari Kiai Sholahuddin ketika mondok di Tambakberas yang belajar Nahwu secara berulang-ulang dengan tingkatan hirarki kitab yang tidak ada habisnya. Mulai dari Awamil, Jurumiyah, Imrithi, dan Alfiyah. Sehingga agar cepat dan tidak mengulang, saat itu Kiai Sholahuddin langsung mempelajari Imrithi saja secara tuntas, dipahami dan dipraktikan dan itu sudah cukup untuk pegangan ilmu alat.
H. Mohammad Idris juga menceritakan bahwa pendirian Madrasah Aliyah Fattah Hasyim (MA FH) sebagai lanjutan Madrasah Tsanawiyah Fattah Hasyim (MTs FH) adalah perintah dari KH. Mohammad Djamaluddin Ahmad yang mengarahkan agar Madrasah Fattah Hasyim tidak berhenti di tingkat MTs. Bahkan Abah Djamal saat itu tidak hanya memerintah, beliau langsung mengeluarkan uang sebagai modal pembangunan gedung.
Alhamdulillah saat ini pada tahun 2023, Madrasah Fattah Hasyim telah memiliki 2 Kampus yaitu 1 Kampus untuk siswa dan 1 kampus intuk siswi.
Dalam acara Pertemuan Wali Murid yang dihadiri oleh 550 wali tersebut. Wakil Kepala I, H. Moh. Yahya membacakan wasiat dari Abah Mohammad Djamaluddin Ahmad.
Namun sebelum itu beliau bercerita bahwa gurunya yang berada di Laomongan yaitu Kiai Salim Azhar pernah dawuh, “Yahya kamu beruntung sekali punya Kiai seperti Kiai Djamal, Beliau adalah Kiai yang Dhohir Batin. Secara batin beliau Kitab Ikhya’ Ulumuddin seolah-olah hafal, secara dzohir dulu beliau ngaji ushul fikih mulai dari Luma’ sampai yang tertinggi Ghoyatul Wushul. Sedangkan fiqihnya beliau membaca Fathul Wahab”.
Bapak Yahya pada saat itu juga cerita bahwa beliau pernah meneliti mengapa Abah Djamal bisa jadi orang hebat?. Mbah Djamal kalau ngaji banyak yang mau mendengarkan sampai dari berbagai daerah Tuban, Lamongan, Bojonegoro, Mojokerto dan Surabaya.
Di Malang mulai dari Gondanglegi, Singosari bahkan di Masjid agung Malang yang dinyalkan adalah Ngaji nya Kiai Djamal. Hal ini karena beliau memang orang heat.
Beliau pernah cerita kepada saya bahwa beliau beruntung diberi ibu yang mau menirakati dengan selalu beruasa terus memerus walaupun sudah sepuh dan anak-anaknya juga sudah tua dan sudah jadi kiai. Artinya orang tua kalau ingin punya anak sholeh sholihah anaknya ditirakati dengan puasa.
Oleh karena itu wasiat Abah Djamal untuk wali murid adalah wasiat yang beliau amalkan dan telah beliau buktikan yaitu:
1- Hendaknya ibu dari anak-anak melakukan puasa sunah yaitu puasa pada hari weton anaknya. Jika ibunya uzur bisa diganti bapaknya. Kenapa ibunya?. karena ibu doanya lebih mustajabah.
Ibu dari Abah Djamal tidak pernah berkata jelek pada anaknya. Satu ketika Abah Djamal memanjat pohon kelapa tinggi. Ibunya memanggil. terus ndangak. Ketika tahu Abah di atas langsung disuruh turun. Kemudian dicubit sambil berkata, “Anak kok pinteeeer nek gudo ibuke”.
Orang tua kata-katanya kepada anak sangat mustajabah dan malati. Maka ibu harus mengatakan yang baik-baik kepada anak-anaknya dan jangan sampai berkata yang jelek.
2-Sholat hajat 4 rokaat 2 salaman. Rokaat pertama setelah baca fatihah membaca al Kafirun 10x. Rokaat kedua setelah Fatihah membaca surat al-Ikhlas 10 x. Begitu juga pada shokat hajat yang kedua.
3- Membaca surat Fatihah 41 x untuk anaknya
Mbah Manaf pernah memberi ijazah bahwa kalau memberi fatihah kepada anak dipanggil satu-sau dan jangan dirangkep. Sebabnya agar mandes doanya dan bapaknya hapal nama anaknya. Lafadznya adalah “Ila Khadrati Ruhi wa Jasadi (nama anak)”. Mengapa begitu?. Agar jasad dan ruh nya anak sehat.
4- Membaca surat Yasin 3 kali
5- Mendoakan anaknya bisa berbahsa arab atau bahasa yang lain silakan. Doa yang diajarkan Alquran :
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
Imam Syafii ketika ditanya muridnyaa Imam Buwaithi agar mendapat imu yang barokah. Imam Syafii berkata syaratnya ada 4 yaitu: (1) Zaadun Halalun / Makanannya Halal, (2) Ridlo Syaikhi / Ridlanya Guru, (3) Shofaaul Qalbi / Hati yang jernih, Dan (4) Doa dari kedua orang tua. (*)