Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp
Share on email

Murid Yang Melawan Guru

“Jika Kamu memiliki rencana untuk satu tahun tanamlah padi, Jika Kamu memilki rencana untuk sepuluh tahun tanamlah pohon, dan jika Kamu memilki rencana untuk seratus tahun didiklah manusia”. -Tan Malaka-

Pagi ini 25 November 2019, kegiatan KBM di Madrasah Fattah Hasyim Bahrul Ulum dimulai dengan apel dan doa bersama seperti biasa. Ada sedikit hal yang mengganjal dibenak kami, tiba-tiba saja, ada beberapa anak yang tidak mau ikut berbaris dengan penampilan yang tidak lazim dilakukan peserta didik kami. Mereka tidak berseragam, bajunya tidak dimasukan, dan peci yang hanya dipakai asal-asalan. Bahkan mereka sempat menolak untuk maju kedepan saat ditegur oleh guru bagian ketertiban.

Sudah selayaknya kami memberi ketegasan sebagai bentuk pendidikan kedisiplinan. Tidak berhenti sebatas itu, tingkah laku anak-anak tadi, terkesan melawan guru yang mencoba membawa mereka kedepan dengan mengibaskan tangan guru yang hendak menuntun mereka. Betapa terkejutnya kami dengan perlakuan ini. Suatu yang hampir tidak pernah kami lihat pada anak didik kami, murid berani menampis tangan guru.

Namun tiba-tiba tepuk tangan menggema diseluruh barisan secara bersamaan dengan turunnya banner bertuliskan, “Selamat Hari Guru Nasional 2019”.
Seluruh siswa kami melantunkan nasyid “Man Ana Lau La Kum” yang artinya, “Siapalah Aku Tanpamu”.

Belum selesai kami terkejut, ada salah satu anak membacakan puisi tentang guru yang diiringi dengan hymne guru. Suasana menjadi haru sekaligus takjub. Mereka sengaja membuat drama dengan melanggar peraturan dengan tidak berseragam dan tidak mau diatur untuk mencari perhatian. Tapi ketika suasana telah menegang, mereka justru memberi kejutan dengan ucapan “Selamat Hari Guru”.

Kami percaya anak didik kami ini, tidak akan melawan guru-gurunya karena saban waktu sifat tawadlu’ terhadap guru, ilmu dan ahli ilmu senantiasa ditanamkan dalam hati. Kami percaya mereka adalah generasi yang akan mengharumkan nama bangsa tidak hanya dengan ilmu tapi juga dengan akhlaq.

Kami bangga memilki anak didik seperti kalian Nak, terima kasih atas surprise-nya, semoga kami selalu keikhlas dan istiqomah mendidik generasi-generasi pemerus bangsa dan kalian diberikan ilmu yang bermanfaat. (*)

 

*Fadhlan