FH Media – Dalam rangkaian agenda 2 Abad Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum (YPPBU) Tambakberas Jombang, diselenggarakan Seminar Nasional dan Lokakarya dengan tema “Pengembangan Mutu Pendidikan Islam di Pesantren: Penguatan Branding, Tradisi, Inovasi, dan Transformasi”. Acara yang berlangsung di GSG KH. Hasbullah Said Bahrul Ulum pada Kamis, 16 Oktober 2025, pukul 08.00 – 12.00 WIB ini, menghadirkan sejumlah Guru Besar, akademisi, dan ahli terkemuka.

Salah satu tokoh utama yang hadir sebagai Keynote Speaker adalah Prof. Dr. H. Mohammad Mahfud Mahmodin, S.H., S.U., M.I.P. Beliau menyampaikan paparan yang detail dan menarik tentang dinamika perkembangan pesantren di Indonesia. Dalam pandangannya, pesantren yang sempat dianggap Lembaga Pendidikan kelas dua di masa lampau kini telah mengalami perkembangan luar biasa.

Prof. Mahfud Md. menyoroti peran penting tokoh-tokoh seperti Kyai Wahid Hasyim yang pada tahun 1951, melalui SKB 3 Menteri, berhasil menyamakan civil effect pendidikan pesantren (seperti Madrasah Ibtidaiyyah, Tsanawiyyah, Aliyyah, hingga tingkat perguruan tinggi Al-Jami’ah) dengan lembaga pendidikan pemerintahan. “Saudara sekalian, oleh sebab itu, maka sekarang mari kita pikirkan sejenak apa yang mau kita lakukan terhadap pesantren? Coba kita cermati apa yang dilakukan oleh Kyai Wahab Chasbullah dengan pendidikan pesantren dan perjuangan nasionalismenya, dilakukan oleh Kyai Hasyim Asy’ari dengan mendirikan Universitas di Jogja, dilakukan oleh Kiai Wahid Hasyim dengan membuat civil effect yang sama bagi pendidikan agama dan pendidikan umum. Maka itu semua harus dikaitkan dengan filosofi dan konsep pendidikan yang dikembangkan di Indonesia ini,” tegas beliau.

Lebih lanjut, beliau juga mengaitkan filosofi pendidikan dengan tujuan negara yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, alinea ke-4, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, bukan sekadar mencerdaskan otak manusia. “Kehidupan itu ketika di mana manusia itu hidup otaknya bekerja wataknya mulia,” imbuhnya, menekankan pentingnya keseimbangan antara kecerdasan intelektual dan moralitas.

Seminar ini turut dihadiri oleh para Guru Besar Alumni Bahrul Ulum serta peserta didik dan santri di bawah naungan Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, termasuk siswa dan siswi Madrasah Fattah Hasyim. Di antara para ahli dan guru besar yang hadir adalah Prof. Dr. H. Nur Ali, M.Pd., Prof. Dr. H. Ahmad Rofi’uddin, M.Pd., Dra. Nyai Hj. Umdatul Choirot, KH. A. Mujib Imron, SH., M.H., Prof. Dr. Hj. Evi Fatimaturrusyidiyah, M.Ag., dan Dr. Hj. Hanun Asroah, M.Ag.

Kegiatan ini mendapatkan respons positif dari para peserta. Maulana Surya Abimanyu, siswa kelas XI Madrasah Fattah Hasyim, mengungkapkan kesannya. “Acaranya tadi sangat luar biasa, terutama saat Prof. Mahfud Md. menjelaskan sejarah dan perkembangan pesantren. Kami jadi tahu bahwa perjuangan para kyai dulu itu besar sekali untuk menjadikan pesantren setara dengan sekolah umum,” ujar Maulana dengan antusias.

Senada dengan Maulana, guru pendamping, Adi Setiawan, S. H., juga memberikan apresiasi. “Seminar ini sangat relevan dengan kebutuhan pesantren hari ini, yaitu bagaimana menguatkan branding tanpa meninggalkan tradisi, sambil terus berinovasi dan bertransformasi. Materi dari semua narasumber, khususnya Bapak Mahfud Md. yang mengulas tentang civil effect pendidikan pesantren, telah memberikan motivasi besar bagi kami para pendidik untuk terus meningkatkan mutu,” kata Adi Setiawan. Ia menambahkan bahwa keikutsertaan siswa-siswi Madrasah Fattah Hasyim dalam acara berskala nasional ini memiliki manfaat besar. “Kami sengaja membawa siswa agar mereka merasakan langsung atmosfer intelektual dari para Guru Besar dan ahli. Ini adalah bagian dari pendidikan wawasan kebangsaan dan keilmuan, untuk menanamkan pemahaman bahwa lulusan madrasah dan pesantren memiliki kesempatan yang sama, bahkan bisa menjadi tokoh-tokoh besar seperti yang hadir hari ini,” jelasnya.

Acara Seminar Nasional dan Lokakarya ini diharapkan menjadi momentum penting bagi seluruh elemen Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang untuk menyongsong masa depan pendidikan Islam yang lebih berkualitas, sejalan dengan visi mencerdaskan kehidupan bangsa secara utuh.