FH MEDIA – Madrasah Fatah Hasyim telah melaksanakan agenda penting menjelang dimulainya KBM tahun ajaran 2025/2026, yaitu Rapat Pleno Komite Madrasah bersama Wali Peserta Didik. Diantara yang dibahasan adalah tentang pentingnya peran orang tua dalam mendukung keberhasilan pendidikan anak, baik secara jasmani maupun rohani. Dalam sambutannya, K.H. Moh. Yahya Chusnan menyampaikan tausiah dari pendiri Madrasah, K.H. Moch. Djamaluddin Ahmad, yang menggarisbawahi tiga pilar utama untuk keberkahan ilmu anak, yaitu peran guru, kesungguhan siswa, dan usaha orang tua.

K.H. Moh. Yahya Chusnan menekankan bahwa orang tua perlu memberikan “sangu” atau bekal yang halal, baik untuk kebutuhan jasmani maupun rohani anak. Mengutip sabda Nabi Muhammad SAW kepada Sayyidina Ali, beliau menyebutkan tiga tanda kebahagiaan, yaitu makanan yang halal (kuthun halalun), bergaul dengan ulama (mujālasatul ‘ulamā’), dan doa kedua orang tua (du‘ā’ul wālidain).

Amalan untuk Orang Tua agar Anak Berilmu Manfaat dan Berkah
K.H. Muhammad Jamaluddin Ahmad melalui tausiahnya yangtermaktub dalam Buku Profil Madrasah, menjabarkan beberapa amalan yang dapat dilakukan orang tua:
1. Puasa Sunah Weton Anak: Ibu dianjurkan untuk berpuasa sunah pada hari kelahiran (weton) anaknya. Jika ibu berhalangan (uzur), puasa dapat digantikan oleh sang ayah. Penting bagi orang tua untuk mengingat hari weton anak dan melaksanakannya sebagai bentuk usaha.
2. Shalat Hajat Empat Rakaat: Shalat hajat dianjurkan dilakukan pada sepertiga malam, dengan dua salam.
– Rakaat Pertama: Setelah Al-Fatihah, membaca Surah Al-Kafirun 10 kali.
– Rakaat Kedua: Setelah Al-Fatihah, membaca Surah Al-Ikhlas 10 kali.
– Setelah Shalat: Membaca Surah Al-Fatihah 41 kali dan Surah Yasin 3 kali. Setiap selesai membaca, ditiupkan ke air yang telah disiapkan. Air ini disebut “air asma” dan dapat diminumkan kepada anak setelah Subuh dan setelah Magrib.

Ketika anak meminum air tersebut, mereka dianjurkan untuk berdoa:
1. “Ya Allah, ampuni dosaku dan dosa kedua orang tuaku.”
2. “Ya Allah, jadikan aku anak yang shalih/shalihah.”
3. “Ya Allah, berilah aku ilmu yang manfaat dan barokah.”

Cara minum air ini adalah dengan membaca Basmalah, menahan air di mulut, membaca sholawat “Allahumma shalli ‘ala Muhammad” dalam hati, kemudian menelan. Dilakukan tiga kali. Shalat hajat ini diijazahkan oleh Abah Jamal, dan disarankan untuk dilakukan setiap malam, minimal seminggu sekali, atau sebulan sekali.

Ijazah Tambahan: Membaca Al-Fatihah untuk Setiap Anak
K.H. Moh. Yahya Chusnan juga menyampaikan ijazah dari gurunya, Mbah Mannan Petuk, yaitu untuk tidak pernah meninggalkan membaca Al-Fatihah untuk anak-anak. Caranya adalah membaca Al-Fatihah satu kali untuk setiap anak, dengan menambahkan niat: “Ilā ḥaḍrati rūḥi wa jasadi wa qalbi [nama anak]” sebelum membaca Al-Fatihah. Amalan ini dapat dilakukan minimal seminggu sekali.

Hikmah dari amalan ini adalah karena setiap anak memiliki sifat, kecerdasan, dan kebutuhan yang berbeda, serta membantu orang tua untuk selalu mengingat nama anak-anak mereka.

Diharapkan dengan amalan-amalan ini, putra-putri kita semua dapat memiliki ilmu yang manfaat dan barokah, serta menjadi siswa siswi Madrasah Fatah Hasyim yang membawa keberkahan.