FH MEDIA – Setelah usainya upacara bendera dan pelantikan pengurus OSMAFA, suasana Kampus B Madrasah Fattah Hasyim berubah menjadi arena yang seru. Seluruh tenaga pendidik dan kependidikan, termasuk para mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dari IAIBAFA Jombang, berpartisipasi aktif dalam serangkaian perlombaan 17-an yang meriah, Ahad (17/8/2025).

Acara diawali dengan momen ramah tamah yang hangat di kantor guru, di mana hidangan Tumpeng Merdeka menjadi simbol syukur atas nikmat kemerdekaan. Penanggung Jawab Tumpeng Merdeka, Ibu Dina Asfihana, S.Pd., mengungkapkan makna di balik hidangan tersebut. “Kami menyiapkan tumpeng ini sebagai wujud rasa syukur kami atas 80 tahun kemerdekaan Indonesia. Ini adalah cara kami merayakan persatuan dan semangat kekeluargaan di Madrasah Fattah Hasyim, sebelum kita bersenang-senang dalam perlombaan nanti.”

Suasana semakin meriah saat sesi pembagian doorprize dimulai. Berbagai macam hadiah mulai dari perlengkapan rumah tangga seperti sapu, tempat sampah, nampan, keranjang baju, kursi kecil, teko, gelas, hingga toples dibagikan kepada para staf yang beruntung. Momen ini menambah semangat dan kegembiraan, memicu senyum lebar di wajah setiap peserta.

Puncak kemeriahan adalah saat perlombaan dimulai. Penanggung Jawab Lomba, Bapak A. Bahrul Ulum, S.Ag. dan Ibu Luluk Masluha, S.Pd., menjelaskan bahwa semua lomba dirancang untuk menguji kekompakan dan kelincahan. “Persiapan kami fokus pada bagaimana menciptakan lomba yang tidak hanya menghibur, tapi juga bisa mempererat tali silaturahmi. Setiap lomba membutuhkan kerja sama tim, bukan hanya kecepatan individu,” ujar Bapak Bahrul.

Para guru dan staf pria bertanding dalam tiga lomba unik: Lompat Kardus, Estafet Bola, dan Estafet Sarung. Sorak sorai mengiringi setiap gerakan peserta yang tampak berjuang sambil tertawa melihat tingkah peserta lainnya. Lompat kardus menjadi favorit, di mana para bapak-bapak harus melompat dari satu kardus ke kardus lain, menciptakan adegan-adegan lucu saat keseimbangannya goyah.

Sementara itu, kaum ibu-ibu tidak kalah seru. Mereka berkompetisi di lomba Estafet Bola, Estafet Hanger, dan Rebut Hadiah. Lomba Estafet Hanger menjadi primadona, di mana setiap anggota dalam tim harus memindahkan hanger menuju titik akhir dengan tepat dan cepat, memicu tawa riuh saat beberapa di antaranya gagal di tengah jalan. Ketangkasan dan kecerdikan para peserta membuat setiap babak semakin menegangkan sekaligus menghibur.

Bapak Hafidh Abidin, S.Pd., menyatakan kesannya. “Lomba ini benar-benar seru dan menghilangkan penat. Kita jadi bisa mengenal rekan-rekan guru di luar suasana formal kelas. Semangat kompetisi yang sehat dan canda tawa ini yang membuat kami semakin solid sebagai satu keluarga besar.”

Senada dengan itu, Ibu Nanik Inayati, M.Pd.I, juga mengungkapkan kegembiraannya. “Kami sangat antusias dengan lomba-lomba ini. Apalagi lomba yang menguji kesabaran dan kerja sama seperti Estafet Hanger tadi. Ini bukan cuma soal menang atau kalah, tapi tentang kebersamaan dan merayakan kemerdekaan dengan gembira,” katanya sambil tersenyum.

Para mahasiswa PPL pun merasakan atmosfer kekeluargaan yang kental. M. Iklil Mutawakkil mengaku sangat terkesan. “Sebagai mahasiswa PPL, kami merasa sangat diterima dan dilibatkan. Lomba ini memberikan kami kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan para guru dan staf dalam suasana santai. Pengalaman yang menarik,” tuturnya.

Elma Kamila, mahasiswa PPL putri, menambahkan, “Melihat kekompakan dan semangat para guru dalam lomba membuat kami semakin termotivasi. Momen ini juga menunjukkan teladan solidaritas di luar suasana formal.”

Seluruh rangkaian acara lomba 17-an ini sukses besar dalam memperkuat ikatan kekeluargaan di Madrasah Fattah Hasyim, membuktikan bahwa semangat kemerdekaan tak hanya dirayakan dengan upacara formal, tetapi juga dengan kebersamaan, tawa, dan kegembiraan.