Kamis, 02 Januari 2024 – Rapat Dewan Guru Madrasah Fattah Hasyim digelar di Kampus 2 dengan agenda utama evaluasi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Semester 1 serta perencanaan KBM untuk Semester 2 tahun ajaran 2024/2025. Rapat yang dimulai pada pukul 10.00 WIB ini dihadiri oleh Kepala Madrasah Fattah Hasyim, kepala bidang, dan seluruh dewan guru. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan program yang lebih efektif di semester mendatang.
Dalam sambutannya, K.H. Mohammad Idris menyampaikan betapa pentingnya memahami kegelisahan, terutama di kalangan anak muda. Beliau menjelaskan bahwa kegelisahan dapat menjadi motivasi untuk mencapai semangat yang tinggi, dan bahwa jiwa yang gelisah adalah tanda ia sedang dalam jalur pencarian kebenaran. “Nabi juga pernah menyinggung soal orang yang gelisah. Dalam satu hadist yang saya kutip dari kitab Syarah Hikam Syaikh Ibnu ‘Ibad An-Nafazy: إن الله يحبّ كلّ قلب حزين, Bahwa Allah mencintai setiap hati yang gelisah,” ujarnya.
Kepala Madrasah menekankan bahwa kegelisahan sering kali muncul dari idealisme yang tidak terjawab di lingkungan sekitar. Beliau berpendapat, “Gelisah itu bisa menjadi bom yang meledak, tetapi juga bisa jadi energi yang tak terhingga, khususnya dari anak-anak mud\a.” Dengan bimbingan yang tepat, kegelisahan ini bisa diarahkan menjadi energi positif yang bermanfaat.
Lebih lanjut, K.H. Mohammad Idris mengingatkan bahwa kehilangan rasa gelisah dapat membuat hidup menjadi monoton, bagaikan hewan yang hanya akan mengikuti siklus kehidupan. “Ketika dalam hidup ini sudah tidak ada kegelisahan, maka energi yang dahsyat pun akan hilang,” tegasnya. Beliau menambahkan bahwa sejauh ini ‘Ulama lah yang senantiasa mempertahankan kegelisahan hingga akhir hayat.
“Abah Kyai Djamal itu, di usia yang sudah sepuh, tidak henti-hentinya membuat inovasi. Karena energi Hazannya masih ada. Energi kegelisahannya masih ada. Saya ingat betul, di 2008, Abah Kyai Djamal menjelaskan panjang lebar tentang media sosial dan betapa percaya dirinya pondok pesantren untuk tidak takut di anggap kuno karena melarang santrinya bermain HP. Tapi lihat, yangterbaru, Australia melarang anak dibawah usia 16 tahun untuk bermedsos dan undang-undangnya sudah di sah kan. Kok bisa? Apa yang disampaikan jauh melaupaui waktu? Gelisah. Kegelisahannya terhadap ummat membuatnya memiliki pemikiran yang cerdas dan lompatan-lompatan inovatif. Maka sebenarnya potensi inovasi itu bukan semata-mata pada banyaknya bacaan, bukan semata-mata karena kecerdasan, tapi lebih kepada kecerdasan hati yang menjadi kegundahan dan kegelisahan. Kalau tidak ada gelisahnya, maka orang tidak akan memiliki inovasi dan lompatan yang luarbiasa,” paparnya.
K.H. Mohammad Idris juga mengutip pandangan dari Tafsir Ash-Showy, yang menyatakan bahwa kemudaan (sifat muda) adalah sepotong dari hidayah. “Anak-anak muda lebih mudah menerima kebenaran daripada orang yang sudah tua,” jelasnya. Beliau mengingatkan bahwa kegelisahan pada orang tua yang masih peduli terhadap kondisi sekeliling merupakan tanda bahwa mereka masih memiliki semangat hidup yang tinggi.
“Lantas bagaimana? Katanya kita harus hidup dengan gembira?” Beliau melanjutkan bahwa bergembira dalam hidup adalah kaitanya dengan hal-hal yang bersifat duniawi. Kalau perkara dunia, orang tidak boleh susah, harus bergembira. Tapi kalau urusannya dengan keberagamaan diri sendiri, kemnaftaan orang banyak, maka harus ada kegelisahan-kegelisahan.
Di akhir sambutannya, K.H. Mohammad Idris mengajak para guru untuk merenungkan pertanyaan mendasar: “Apa sebenarnya yang salah dalam diri kita? Mengapa kita tidak memiliki kepedulian yang tajam?” Dengan menekankan pentingnya ukhuwah basyariyah, ukhuwah islamiyyah, dan ukhuwah wathaniyah, beliau berharap agar nilai-nilai tersebut tidak hanya menjadi jargon, tetapi dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Rapat Dewan Guru Madrasah Fattah Hasyim diakhiri dengan do’a dan harapan besar untuk menghadapi Semester 2 tahun ajaran 2024/2025. Dengan semangat kegelisahan yang diungkapkan oleh K.H. Mohammad Idris, para guru diharapkan mampu mengarahkan potensi ini menjadi inovasi dan program yang lebih efektif dalam pendidikan. Semoga nilai-nilai ukhuwah dan kepedulian yang disampaikan dapat menginspirasi seluruh keluarga besar madrasah untuk terus berkontribusi demi kemajuan bersama. Dengan demikian, Madrasah Fattah Hasyim akan terus menjadi lembaga pendidikan yang berkualitas dan relevan dengan zaman.